Berbagi Cerita Pengalaman Cara Mendapatkan Uang dari Hobi Foto Melalui Shutterstock

Berbagi Cerita Pengalaman Cara Mendapatkan Uang dari Hobi Foto Melalui Shutterstock

Berbagi Cerita Pengalaman Cara Mendapatkan Uang dari Hobi Foto Melalui Shutterstock  – Sejak belajar dan mendalami hobi photography, hardisk komputer dan memory handphone penuh oleh hasil jepretan foto. Tiap hari ada saja yang saya foto mulai dari makanan, bunga, landscape, kegiatan anak dsb. Apalagi saat saya rajin mengikuti challenge photography di Instagram yang bertujuan untuk melatih kemampuan, stock foto saya menjadi semakin banyak.

Tak terasa kian hari stock foto saya semakin menumpuk dan memenuhi memory HP dan hardisk. Syukurlah awal tahun 2020 saya dikenalkan dengan dunia Microstock. Saya pikir wah oke juga nih, ketimbang foto-foto jadi sampah di hardisk. Dan saya juga merasa sangat bersemangat karena mempunyai kesempatan dimana hasil karya kita dikenal ke seluruh dunia.

Tanpa berpikir panjang lagi tanggal 17 Januari 2020 saya langsung join menjadi contributor Shutterstock. Dan mulai upload foto beberapa hari kemudian. Baru saja submit beberapa puluh foto, bahagianya tak terkira saat foto saya laku pertama kalinya tanggal 7 Februari 2020. Terlebih saat mendapatkan payment pertama kali di tanggal 3 Juni 2020 sebesar $62.38, disusul kemudian tanggal 4 September 2020 sebesar $73.66 dan tanggal 6 November 2020 sebesar $40.54.

Pada tanggal 10 Juni lalu saya langsung naik ke level 3 yang syaratnya telah berhasil menjual 251-500 foto sehingga pay rate naik menjadi 25%. Beberapa bulan kemudian di tanggal 4 September 2020 naik menjadi level 4 karena sudah berhasil menjual 500 foto dimana syarat penjualan 501-2,500 foto sehingga pay rate naik menjadi 30%.

level up di shutterstock

Kini setiap harinya ada saja foto yang terjual secara rutin ke seluruh penjuru dunia. Hingga detik ini tanggal 13 November 2020 setelah sekitar 9 bulan bergabung, foto saya sudah terjual sebanyak 707 kali dengan total 2,052 portfolio dan total penghasilan sebesar $ 184.34.

Mungkin diantara pembaca ada yang sudah menjadi contributor Shutterstock dan bahkan sudah memiliki penghasilan yang jauh lebih tinggi. Angka di atas sudah tentu sangatlah kecil dibandingkan para senior yang lebih dulu terjun. Namun disini saya memberanikan diri mencoba berbagi inspirasi atas permintaan teman-teman yang belum mengerti dan tertarik bergabung menjadi contributor Shutterstock.

 

Apa itu Shutterstock?

Shutterstock yang sering disingkat SS merupakan salah satu agen microstock terbesar di dunia yang didirikan di New York pada tahun 2003 oleh Jon Oringer, seorang fotografer dan programmer yang cukup sukses.

Secara umum Microstock adalah wadah bagi para professional yang bergerak di industri kreatif yang bertujuan untuk memasarkan hasil karya baik berupa foto, gambar vector, video pendek dan sebagainya yang bisa diakses oleh pengguna internet di seluruh dunia. Ada berbagai agency Microstock di dunia antara lain Getty Image, Adobe Stock, Pond5, Dreamstime, iStock dan lain sebagainya. Salah satunya adalah Shutterstock.

Karena mempunyai tingkat penjualan tertinggi dan terluas di dunia, tak ayal Shutterstock menjadi pilihan favorit para Microstocker. Mereka akan mendapatkan imbalan uang berupa royalty yang besarnya tergantung dari jumlah karya yang didownload.

 

Karya Apa Saja yang Bisa Dijual di Shutterstock?

Berikut beberapa karya digital yang bisa dijual di Shutterstock :

  1. Foto dalam format JPG atau TIFF. Jenis foto apa saja bisa dijual, mau foto pakai HP ataupun camera. Asalkan ukurannya minimal 4MP (bukan 4MB ya) dan tidak ada watermark. MP atau Megapixel adalah ukuran panjang x lebar dari sebuah foto. Anda bisa mengecek ukuran foto pada menu details. Misal terbaca ukurannya adalah 2,000×2800 maka jika dikalikan hasilnya 5,600 atau sama dengan 5.6MP.
  2. Gambar Vector dalam format EPS. Jenisnya bisa apa saja mulai dari logo, icon, gambar, quote yang menarik dan lain sebagainya.
  3. Video singkat atau footage. Video yang dimaksud adalah video tanpa suara berdurasi 5-60 detik, bisa video apa saja mau pakai HP ataupun camera. Misalkan video bunga yang ditiup angin, proses memasak, binatang yang sedang bergerak dsb. Footage ini dihargai cukup tinggi sekitar 30% dari harga jual.
  4. Aransemen musik. Pastikan musik Anda tersedia secara eksklusif dan lagu yang dikirimkan harus bebas dari hak pihak ketiga. Musik yang dikirimkan ke Shutterstock harus berkualitas profesional. Semua trek harus diunggah dalam format MP3, dengan ukuran file individu maksimum 15MB. Panjang trek yang ideal adalah 2:30 – 3:00 menit.

 

Siapa yang Membeli Hasil Karya Kita?

Yang membeli foto atau produk lain di Microstock biasanya adalah perusahaan yang mempunyai brand tertentu, agency periklanan, pencari berita atau wartawan, portal online, media cetak, content creator, produsen billboard, spanduk, dsb.

Berikut contoh foto-foto hasil karya saya yang dibeli oleh pihak tersebut di atas. Saya bisa mendapatkan informasinya dengan cara mengupload foto yang saya ingin cari dengan menggunakan google search image atau bisa juga menggunakan tineye.com. Perlu diingat dengan cara ini kita hanya bisa melacak foto kita yang dipergunakan secara online saja.

siapa pembeli shutterstock

Penghasilan di Shutterstock

Satu karya yang dijual di Shutterstock maupun Microstock yang lain dengan Free Royalty bisa didownload beberapa kali sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang berkali-kali.

Jumlah pendapatan di Shutterstock disamping ditentukan oleh level kita (berapa banyak yang sudah kita jual) dan juga ditentukan oleh paket yang diambil oleh pembeli yang dibedakan menjadi sbb :

  • Subscriber : buyer yang berlangganan paket standar (non license), kita mendapatkan royalty termurah dari sini.
  • On Demand : buyer yang mengambil paket peningkatan dalam hal lisensi tertentu.
  • Single and Other : buyer yang mengambil paket dengan lisensi tertentu tapi memiliki ketentuan khusus karena penggunaannya bersifat sensitif.
  • Enhanced License : buyer yang mendapatkan lisensi tidak terbatas, yang nilai proyeknya sangat besar. Kita mendapatkan royalty termahal darisini.

Sebagai catatan, untuk buyer terdapat 2 jenis lisensi yaitu Standard dan Enhanced License dimana ditentukan oleh besarnya proyek dimana foto kita digunakan. Pada standard License pemakaian foto dibatasi untuk proyek bernilai maksimal $10,000 sedangkan di atasnya masuk Enhanced License.

Sebelumnya pendapatan minimal di SS adalah $0.25 per download bagi subscriber dan akan bertambah sesuai level. Kebijakan baru yang diberlakukan setelah tanggal 1 Juni 2020 memang sangat kecil yaitu minimal $0.1 per download. Tapi yang saya rasakan pendapatan malah meningkat karena harga yang didapat semakin bervariasi, mulai $0.1, $2.45, $4.25 sampai $16.99 pernah saya dapatkan per download. Di group bahkan ada yang mendapatkan $80 per download dengan foto yang sama 2 hari berturut-turut.

harga termahal yang pernah terjual di shutterstock

 

Jadi penghasilan di Shutterstock sangatlah tidak terbatas karena system free royalty dimana karya kita bisa dibeli orang berkali-kali yang mempunyai peluang mendapatkan harga termurah sampai termahal. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel Earning Shutterstock berikut.

tabel pendapatan shutterstock

Metode Pembayaran Shutterstock

Shutterstock akan mentransfer pembayaran minimal $35 setiap bulannya. Apabila tidak tercapai akan diakumulasi ke bulan berikutnya. Pembayaran akan otomatis ditransfer ke account yang kita daftarkan.

Jika pendapatan kita pada akhir bulan memenuhi jumlah maka sekitar tanggal 3 bulan berikutnya akan ada email pemberitahuan dari Shutterstock dan keesokan harinya sudah masuk ke account yang kita daftarkan. Berikut contoh email dari Shutterstock yang menginformasikan pembayaran setiap bulannya.

Untuk pembayaran ini bisa lewat PayPal, Payoneer dan Skrill. Tetapi yang paling populer digunakan adalah PayPal yang bisa dihubungkan ke rekening bank kita sehingga bisa dicairkan sewaktu-waktu.  Cara membuat akun PayPal tanpa kartu kredit sudah saya bahas di artikel yang lain.

 

Cara Bergabung Menjadi Kontributor Shutterstock

Komunitas yang menyediakan content di Shutterstock dikenal dengan istilah contributor. Untuk bisa menjual hasil karya di Shutterstock, Anda harus bergabung menjadi contributor. Caranya kunjungi situs Shutterstock Contributor dengan klik link ini untuk mendaftar.

Bila Anda sudah terdaftar menjadi contributor maka hasil karya Anda akan lebih mudah tampil di beranda situs Shutterstock. Cara mendaftar menjadi contributor Shutterstock akan saya bahas di artikel berikutnya.

Perlu disadari usaha ini tidaklah instant apalagi saat baru memulai. Awal-awal penghasilan yang didapat sangatlah sedikit bahkan mungkin masih nol. Perlu kesabaran, ketekunan dan kegigihan untuk menjalaninya.

Namun seiring berjalannya waktu dimana portfolio kita jumlahnya semakin banyak dan karya kita sudah mulai dikenal banyak orang, niscaya akan menciptakan passive income yang rutin dan bisa menjadi tabungan pensiun. Bahkan tidaklah mustahil jika portofolio kita di Shutterstock dilirik oleh client yang potensial. Portfolio kita ini juga bisa digunakan untuk mendaftar ke Microstock yang lain.

Bila ingin berhasil cara menghasilkan penghasilan tambahan di Shutterstock jadikanlah menjadi sesuatu bisnis yang serius, bukan sekedar hobby semata. Buatlah target dan perencanaan lalu laksanakan sampai berhasil. Ingatlah selalu kalau usaha tidak akan mengkhianati hasil. Saya sendiri masih belum bisa maksimal karena belum terlalu fokus akibat tuntutan pekerjaan. Semoga Anda bisa lebih sukses!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *