Cara Upload Foto Editorial Sebagai Solusi Agar Foto Diterima di Shutterstock Tanpa Release

Cara Upload Foto Editorial Sebagai Solusi Agar Foto Diterima di Shutterstock Tanpa Release

Cara Upload Foto Editorial Sebagai Solusi Agar Foto Diterima di Shutterstock Tanpa Release – Bagi teman-teman yang baru bergabung menjadi contributor Shutterstock, mungkin masih banyak yang bingung dengan perbedaan lisensi foto editorial dan foto komersial. Ada baiknya Anda pelajari dulu perbedaannya sehingga meminimalisir foto ditolak oleh Shutterstock.

 

1. Kategori Komersial

Sederhananya, foto yang dikategorikan komersial adalah foto yang bisa dipergunakan untuk berbagai kebutuhan yang bersifat iklan atau komersial. Misalnya untuk iklan di majalah, televise, banner, billboard, cover buku dan lain sebagainya.

Pada foto komersial, tidak boleh terlihat unsur tulisan, logo, brand ataupun elemen-elemen yang mencirikan sebuah produk dari suatu perusahaan.

Khusus untuk foto yang ada obyek orangnya dan terlihat jelas di foto, maka harus menyertakan model release yang berisi persetujuan dari orang tersebut. Formulir model release sudah disediakan oleh Shutterstock. Anda tinggal mendownload dan mengisinya.

Demikian juga untuk foto yang memuat hasil karya seni misal lukisan, graffiti, mural, desain interior ataupun private property maka harus menyertakan property release yang berisi ijin dari pemilik property.

Mengenai apa itu model release, jenis dan cara pengisiannya akan saya bahas di artikel selanjutnya.

 

 2. Kategori Editorial

Foto editorial hanya boleh dipakai untuk keperluan yang bersifat informasi atau editorial seperti berita di media online, majalah, surat kabar serta edukasi dan tidak boleh digunakan untuk keperluan komersial atau promosi apapun.

Karena mengusung unsur jurnalistik, maka harus seotentik mungkin dan mengandung unsur berita atau peristiwa tertentu. Sehingga kebalikan dari komersial, disini boleh ada obyek orang, tulisan, logo, brand, karya seni atau private property tanpa perlu adanya release.

Jadi foto editorial bisa menjadi solusi apabila Anda menghadapi kendala saat ditolak mendaftarkan foto sebagai commercial. Anda bisa coba beberapa tips agar foto diterima Shutterstock di bawah ini :

  1. Ketika foto mengandung brand, logo atau tulisan, bila ingin submit sebagai foto commercial maka kita harus menyertakan ijin atau release. Jika tidak bisa mendapatkan release, maka hilangkan brand/logo/tulisan melaui proses editing agar bisa disubmit sebagai commercial. Jika kedua hal tersebut tidak bisa Anda lakukan maka submit sebagai editorial.
  2. Ketika foto terdapat orang yang bisa dikenali (recognizable person), gedung atau bangunan (private property) dan karya seni (artwork), bila ingin submit sebagai commercial maka harus menyertakan release. Jika tidak bisa maka foto tersebut bisa Anda submit sebagai editorial.

 

Cara Upload Foto Sebagai Editorial

Cara upload foto sebagai Editorial hampir sama dengan Commercial, hanya saja di bagian type pilih Editorial. Lalu format judulnya ikuti format deskripsi editorial berikut.

FORMAT DESKRIPSI UNTUK FOTO EDITORIAL

City, State / Country – Month Day Year: Description.

Pada deskripsi gambar untuk jenis foto editorial, Anda harus mencantumkan nama kota, nama negara, tanggal hari, bulan dan tahun saat Anda mengambil foto tersebut. Selanjutnya, masukkan keterangan gambar sesuai pedoman jurnalistik mencakup 5W1H (Who, When, Where, What, Why, How) yang bersifat newsworthy atau penjelasan seperti berita.

Contoh:

BEKASI, INDONESIA – AUGUST 30, 2020: Asian woman with face mask using shopping cart and buying groceries in the supermarket during coronavirus covid-19 pandemic.

Untuk type foto editorial biasaya untuk approval memakan waktu yang lebih lama daripada foto commercial, bisa sampai 1-2 hari.

Jika masih bingung tentang cara upload foto, cara mengisi metadata dan cara submit foto silahkan simak di artikel sebelumnya yang bisa anda pelajari lagi disini.

 

Contoh Kasus Foto Commercial vs Editorial

Berikut beberapa contoh penerapan usage commercial dan editorial pada foto yang saya submit.

Contoh Kasus Foto Commercial vs Editorial di Shuterstock

1. Foto pertama adalah makanan yaitu sayur nangka. Foto tersebut saya masukkan sebagai commercial karena bebas dari elemen hak orang lain. Pilih usage commercial dan isi deskripsi seperti biasa tanpa harus mencantumkan tempat dan tanggal pengambilan gambar sebagai berikut : “Sayur nangka is an Indonesian traditional food made from young jackfruit. Served in white bowl on wooden table”.

2. Foto kedua yaitu foto orang yang sedang berkebun. Karena terdapat gambar orang yang bisa dikenali maka harus menyertakan model release. Berhubung saya tidak kenal dengan orangnya, maka saya submit sebagai editorial. Kemudian meskipun foto selanjutnya tidak terlihat bagian wajah sehingga tidak bisa dikenali, namun karena di bajunya ada tulisan maka saya tidak bisa submit sebagai commercial. Sebenarnya tulisan bisa dihapus menggunakan Photoshop, namun karena posisinya sulit sehingga tidak mudah untuk dihapus. Pilih usage editorial dan isi deskripsi dengan format tempat dan tanggal pengambilan gambar sebagai berikut : “BEKASI, INDONESIA – OCTOBER 21, 2020: Gardener man planting flowers in the garden at morning”.

 

3. Foto ketiga adalah foto saya sendiri dengan tema ibu rumah tangga sedang memasak, tentunya dengan mudah saya bisa membuat model release sehingga saya submit sebagai commercial. Pilih usage commercial dan isi deskripsi seperti biasa tanpa harus mencantumkan tempat dan tanggal pengambilan gambar sebagai berikut : “Asian housewife woman chef looks happy wearing apron give an okay sign, standing isolated over blue background”. Kemudian upload model release dengan mengklik tanda plus pada menu “Releases”.

 

4. Foto keempat adalah foto sungai. Meskipun tampaknya foto tersebut memenuhi syarat sebagai foto commercial, namun bila diperbesar ternyata terlihat ada gambar orang dan kendaraan yang melintas sehingga harus disubmit sebagai editorial. Pilih usage editorial dan isi deskripsi dengan format tempat dan tanggal pengambilan gambar sebagai berikut : “CIKAMPEK, INDONESIA – OCTOBER 21, 2020: Cikampek river in Cikampek, West Java Indonesia”.

 

5. Foto terakhir adalah foto saya sedang berbelanja di supermarket. Meskipun saya bisa dengan mudah membuat model release, namun karena terlihat banyak brand dan tulisan dari suatu produk, maka mau tidak mau saya harus submit sebagai editorial. Pilih usage editorial dan isi deskripsi dengan format tempat dan tanggal pengambilan gambar sebagai berikut : “BEKASI, INDONESIA – AUGUST 30, 2020: Asian woman with face mask using shopping cart and buying groceries in the supermarket during coronavirus Covid-19 pandemic”.

Semoga contoh cara jual foto di Shutterstock di atas dengan mudah bisa Anda terapkan saat submit dan menjadi solusi agar foto-foto Anda bisa diterima dengan mudah.

Nantikan artikel selanjutnya tentang cara membuat model release di Shutterstock.