Terimakasih sebelumnya sudah mau berkunjung ke blog ini. Saya sangat senang akhirnya bisa membuat blog yang akan mencatatkan perjalanan dan pengalaman saya dalam menemukan passion dalam diri. Mungkin ada baiknya kita bahas dulu pengertian dari passion dan cara menemukannya.
Perbedaan Hobi dan Passion
Apa sih passion itu? Ada yang bingung tidak membedakan hobi dengan passion? Apakah perbedaan dari keduanya?
Hobi adalah hal-hal yang disukai atau kegiatan menyenangkan dimana dilakukan pada waktu senggang. Mungkin di antara Anda ada yang memiliki kegemaran membaca, menyanyi, kuliner, nonton, mengoleksi perangko ataupun jalan-jalan. Jadi murni hanya untuk bersenang-senang dan dilakukan tanpa beban.
Sementara ‘passion’ atau dalam Bahasa Indonesia diartikan ‘gairah’ lebih dari sekedar hal-hal yang disukai. Bisa diartikan hal atau kegiatan yang yang membuat kita bersemangat dan merasa ‘lebih hidup’ serta ingin lebih baik dari sebelumnya. Kita merasa antusias akan hal yang kita kerjakan.
Misalnya seperti passion saya saat ini yaitu photography. Kalau hanya hobi maka saya akan santai saja tanpa beban foto sekenanya. Tapi karena photography itu passion saya, maka saya akan berusaha bagaimana caranya agar bisa menghasilkan foto yang bagus. Akhirnya saya berusaha mempelajari photography dengan sungguh-sungguh dari ilmu yang tersebar di internet dan juga belajar dari guru yang terbaik.
Hobi dan passion sama-sama mengeluarkan uang tapi ada perbedaan mendasar diantara keduanya. Hobi murni kegiatan untuk bersenang-senang seperti menonton bioskop, membeli buku, shopping ataupun jalan-jalan. Sedangkan passion meskipun juga mengeluarkan uang tetapi bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan uang.
Jadi disini uang bersifat investasi yang akan menguntungkan karena bisa meningkatkan keahlian yang bisa dijual. Contohnya untuk mendalami food photography saya harus mengeluarkan uang untuk membeli camera, peralatan, property foto & tentunya biaya kursus yang bisa meningkatkan keahlian. At the end keahlian photography tersebut bisa dijual untuk mendapatkan uang.
Cara Menemukan Passion
Tidaklah mudah untuk menemukan passion karena harus diawali dengan proses pengenalan diri sendiri. Anda harus selalu antusias atas semua hal yang dilakukan. Anda juga harus membuka diri atau open minded terhadap segala sesuatu yang baru.
Anda juga harus berani jujur dalam mengenali diri sendiri. Jangan menuruti pendapat atau opini orang lain. Karena yang paling tahu diri kita adalah diri kita sendiri.
Temukan kegiatan yang tidak membuat Anda bosan sehingga Anda lupa waktu. Cobalah ingat-ingat apakah cita-cita Anda semasa kecil dulu atau apa yang sering Anda angan-angankan. Belajarlah untuk bermimpi karena ketika Anda memiliki gambaran tentang diri di masa depan, maka akan lebih mudah menemukan misi untuk mencapai tujuan Anda.
Passion akan membuat Anda ingin tahu lebih dalam sehingga membuat Anda belajar lebih banyak. Tanyakanlah pada diri sendiri bidang apa yang ingin Anda pelajari lebih dalam dan Anda bisa menikmatinya.
Your Job is Not Your Career
Terinspirasi dari buku ‘Your Job is Not Your Career’ karya Rene Suhardono, saya tersadar bahwa saya harus menemukan passion meskipun saya bekerja. Beliau seorang headhunter yang resign dari pekerjaannya demi untuk menjalankan passionnya.
Menurut beliau ada perbedaan mendasar antara ‘job’ dan ‘career’. Job atau pekerjaan adalah milik perusahaaan terkait dengan tugas & jabatan tertentu. Pekerjaan ini bisa saja berubah ataupun hilang.
Sedangkan ‘career’ atau karir tentang perjalanan Anda untuk mencapai apa yang Anda inginkan dalam hidup. Karir adalah tentang Anda. Sebuah perenungan mendalam mengenali diri sendiri untuk mengetahui apa sebenarnya passion Anda. Bukan tentang bagaimana cara menjadi seorang manager dalam beberapa tahun.
Bisa jadi pekerjaan yang Anda jalani sekarang bukanlah karir Anda karena bertentangan dengan passion Anda. Jadi Anda harus bertanya kepada diri sendiri, apakah yang benar-benar Anda inginkan dalam hidup ini? Apakah Anda membiarkan hidup mengalir tanpa arah kepada satu tujuan yang pasti?
Dalam bukunya, Rene juga menceritakan perjalanan beberapa ‘rockstar’ yaitu orang-orang yang sukses berkarir sesuai passionnya. Setiap rockstar mempunyai cerita perjalanan masing-masing dalam mencapai kesuksesan. Dan sayapun bertekad “I’ll be somebody’s rockstar one day!”
Perjalanan Saya Menemukan Passion
Terus terang, saya menempuh perjalanan yang cukup panjang dalam menemukan passion. Sampai saat inipun saya masih belajar dan belajar terutama untuk passion saya saat ini yaitu food photography. Keinginan yang besar dalam menemukan passion membawa saya belajar dari beberapa guru yang ahli di bidangnya.
Awalnya saya mempunyai minat yang sangat besar terhadap ilmu hypnotherapy dan NLP. Saya rajin membaca buku dan artikel dari ahlinya seperti bapak Adi W Gunawan dan bapak Ariesandi. Kemudian sekitar tahun 2010 saya mencoba mendalaminya dengan mengikuti sertifikasi hypnotherapy dari bapak Yan Nurinda dengan pertimbangan lokasi dan dana yang tersedia. Disini saya baru menyadari ternyata saya tidak bisa enjoy dan tidak bisa menghayati ilmu yang diajarkan.
Saya juga sangat suka dengan ilmu entrepreneurship. Saya coba mendalaminya dengan mengikuti berbagai macam komunitas entrepreneur seperti Entrepreneur University (EU), Tangan Di Atas (TDA) dan Berkarir & Berwirausaha. Disini hasrat saya untuk membuka usaha menjadi sangat besar.
Saya mencari ide usaha apakah yang membuat saya senang menjalaninya. Saat itu terbayang aksesoris dan gift karena saya sangat suka akan pernak pernik. Akhirnya pada tahun 2008 saya beranikan diri membuka toko yang menjual pernak pernik yang saya beli tiap weekend di Asemka. Saat mendirikan toko bersamaan dengan kehamilan anak saya yang ketiga. Saya sempat stress namun karena dorongan motivasi yang besar saya mampu melaluinya.
Toko tersebut saya namakan Unique Accesoris & Gift. Kemudian saya punya ide untuk menambahkan digital print seperti personal mug, pin, gantungan kunci dan kaos sablon sehingga berubah menjadi Unique Digital. Hanya dengan modal ide saya coba mencari tahu dengan cara nongkrong di tempat usaha orang lain, melihat prosesnya dan mencari tahu tempat membeli mesin dan bahan-bahannya.
Saya meng-hire seorang karyawan yang baru lulus SMA dan saya ajarkan semua ilmu digital print yang saya dapatkan. Sayang sekali saya karena sambil bekerja saya tidak bisa fokus mengawasi toko. Apalagi saat saya harus pindah rumah yang lebih jauh dari lokasi toko, sehingga saya putuskan untuk menyerahkan kepada karyawan tsb untuk memilikinya.
Pada tahun 2011 saya bertemu dengan bapak Putu Putrayasa, seorang coach & entrepreneur. Dari beliau saya banyak belajar banyak hal. Saya belajar cara menjual kavling tanah, seminar, berbagai produk secara online hanya dengan bermodalkan HP.
Darisini saya berkesempatan mengikut National Achievers Congress Singapore dengan pembicara T Harv Eker dan setahun kemudian Robert Kiyosaki.
Beliau juga mempertemukan saya dengan pemilik pabrik boneka dan mulailah saya mencoba menjual online melalui website www.DistributorBoneka.com. Lagi-lagi saya terbentur dengan masalah karyawan karena tidak bisa mengontrol saat bekerja.
Kemudian saya mulai mendalami dunia internet marketing yang memang saya minati dari dulu. Saya tertarik dengan Clickbank yang diiklankan lewat facebook. Mulailah saya mengikuti workshop FB to CB dari Andi Ikhrom, kemudian lebih mendalaminya dengan bimbingan Alexander Kurniawan & Adi K Putra. Sayang saat saya berusaha ternyata facebook melakukan perombakan algorithma yang mempersulit.
Dari facebook ads saya lanjut belajar blog & SEO dengan team Rakean, blog AGC dengan Syera Syailendra & Ali Syahmi, Adsense dengan Yasirli Amri, List Building/Autoresponder dengan Maulana Malik, Cashcow Affiliate dengan Dita Nadia, Youtube for Amazone dengan Fandi K, Youtube for Adsense dengan Rio Andri W, CPA Grip dengan Renata Megawati, PBN dengan Dwi Yuniharto, funneling dengan Russel Brunson dan Om Andro.
Saya juga tertarik dengan trading saham dan mencoba mempelajarinya dengan bimbingan Ikhwan Pridyastomo kemudian memperdalamnya dengan mengikuti workshop Trading As a Business Roy Baroes.
Belum sempat mempraktekkan teknik dari bapak Roy saya keburu jatuh cinta dengan dunia photography dan belajar secara online dengan Dee Fatahila dan guru lainnya 😀
Karena kondisi kesehatan, pada tahun 2016 saya tertarik dengan diet Ketogenic. Saya mencoba menggali informasi sebanyak-banyak dari google dan akhirnya bertemu dengan pendiri Ketofastosis bapak Agus Tyo Prasetyo.
Beliau dengan sabar melayani semua pertanyaan dan keluhan saya. Dari sini saya mulai jatuh cinta dengan dunia baking terutama ketofied cake dan belajar secara otodidak. Ternyata kue ataupun masakan keto hasil trial saya banyak yang suka dan saya beranikan diri untuk sharing resepnya di blog saya MenuDietKetogenik.com dan youtube channel saya Mahendri Diary.
Begitulah perjalanan panjang saya dalam cara menemukan passion diri. Tapi saya bersyukur telah dipertemukan dengan orang-orang hebat dalam perjalanan. Semoga Anda tidak seperti saya yang membutuhkan waktu yang sangat panjang dan bisa sukses dalam menjalakannya.
“Passion is energy. Feel the power that comes from focusing on what excites you”.
Passion adalah energi. Rasakan kekuatan yang datang dari fokus pada apa yang menggairahkan Anda.